{Fresh Orange}

Fresh Orange Blog | Created By Www.BestTheme.Net

Qurban; Menyembelih Cinta

Posted by iDa_941

Bismillah…

#Panci Pertama#
Jumat, 12 Oktober 2012
Meski koki kali ini hanya 2, yakni Chef G dan Chef I (hehe) tapi semoga rasanya tak kalah “WOW!” ketika kokinya ada 7…
Okey, frens…
Resep kita kali ini adalah tentang “Idul Adha.” Dan untuk lebih memudahkan dalam membaca, akan penulis paparkan per poin nya… (smoga memudahkan, bukan malah menyulitkan)
1.     Pelajaran penting dari idul adha adalah tauhid dan melakukan segala sesuatu semata-mata karena Allah. Once again, SEMATA-MATA KARENA ALLAH. TITIK. Bukan karena yg lain.
Ingat pelajaran yg bisa kita ambil dari Bapak para Nabi kita, Nabi Ibrahim as, yg mana beliau betul-betul ikhlas melaksanakan semua perintah Allah, Illah yg dicintainya. Apapun perintah itu. Mulai dari meninggalkan istri dan anak yg dicintainya -Siti Hajar dan nabi Ismail yg ketika itu masih bayi- sendirian berdua di padang pasir yg tandus, tak ada orang di situ. Kemudian setelah bertahun-tahun tak bersua, barulah Allah mengizinkan nabi Ibrahim untuk bertemu dengan putra tercintaNya…namun baru sekejap, Allah sudah memerintahkan beliau nabi Ibrahim untuk MENYEMBELIH putranya sendiri… bayangkan!
Duhai Allah…Yang Maha Mengetahui Segala..Engkaulah Yang Mengetahui mana yg terbaik untuk hamba-hambaMu..
Hal apa yg bisa kita ambil dari kisah di atas?
Tidakkah nabi Ibrahim adalah seorang hamba yg ‘gentle’??? beliau membuktikan cintaNya kepada Allah dengan menuruti segala perintahNya dengan segera. Rasa cintanya pada Allah dan ketauhidannya kepada Allah mengalahkan rasa cintanya kepada putra kandungnya sendiri yg sangat ia cintai.
Dan itu semua terjadi begitu cepat. Nabi Ibrahim melakukannya semata-mata karena Allah. Nabi Ibrahim telah MENYEMBELIH cintanya yg berlebihan terhadap dunia, terhadap makhluk, terhadap anaknya sendiri.
Karena kembali lagi ke hakikat bahwa: semua ini hanyalah titipan. Once again, TITIPAN.
2.    Jadi ingat filosofi ‘tukang parkir’-nya Aa Gym.
Tukang parkir itu, mereka hanya ‘dititipi’ kendaraan oleh pemiliknya. Ia tidak bangga dan sombong dengan ‘barang titipan’-nya tersebut. Justru mereka begitu bersungguh-sungguh dalam ‘menjaga’ titipan tersebut dan dengan senang hati serta ikhlas mengembalikan kendaraan tersebut ketika sewaktu-waktu diambil oleh pemliknya.
Begitu juga dengan kita. Kitalah si tukang parkir itu. Dan Allah lah Yang Maha Memiliki dan berhak atas semua titipan itu.
3.    Belum lagi kalau kita ingat terjemahan surat Al An’am: 162 yg selalu kita baca saat sholat yaitu,
    “innasholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahiRabbil’alamiin..” (sesungguhnya, sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah semata, Tuhan Semesta Alam).
*Hmm..silakan direnungi sendiri ayat ini..
4.   Idul adha juga sebagai syiar terbesar umat islam dan sebagai millah (ajaran). Ajaran yg dimaksudkan di sini adalah ajaran tauhid; Laa ilahailallah.. hanya Allah yg pantas disembah.
5.    Adapun daging kurban, tidak harus dihabiskan/dimanfaatkan dalam hari-hari tasyrik saja, tetapi juga boleh dibekukan, juga boleh diawetkan untuk nanti selanjutnya dimanfatkan.
6.   Dalam suatu riwayat, dijelaskan bahwa dari Aisyah, Rasul SAW pernah bersabda,  “Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yg lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan qurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan2 tsb akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya kuku-kukunya, dan bulu-bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah –sebagai qurban- dimanapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskan 
     [HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi].
*tidakkah kau merasakan sesuatu saat membaca hadits itu, Kawan?
7.    Segala sesuatu ini hanyalah amanah dari Allah, pun dengan suami, anak-anak kita nanti kelak. Mereka adalah AMANAH. Tugas kita adalah bagaimana kita memperlakukan amanah2 tsb dengan sebaik-baiknya.
8.    Cintailah sesuatu itu ala kadarnya…dan bencilah sesuatu itu ala kadarnya..karena kita tak pernah tahu. Kadang bisa jadi sesuatu yg kita cintai itu buruk bagi kita dan sesuatu yg kita benci itu baik bagi kita.. Allahua’lam…
9.  Ketika kita merasa blank atau sedang ‘galau’, maka merenunglah. Merenung di sini lebih kepada menyendiri; bermuhasabah; mengintrospeksi diri dan berkhlawat (berduaan, bermesraan) dengan Allah… karena barangsiapa yg sedang berusaha mencari Allah, maka Allah akan mendekatiNya dan ia akan menemukan Allah..

insyaAllah.. Allahua’lam…
*untuk panci yg kedua, insyaAllah di lain kesempatan..see you.. :)