{Fresh Orange}

Fresh Orange Blog | Created By Www.BestTheme.Net

Archive for Januari 2013

Kerinduan Rasulullah SAW

Posted by iDa_941

Bismillah...
Sahabat, pernahkah engkau mendengar seorang manusia sempurna nan mulia ini rindu? jikalau belum, berikut salah satu kerinduannya. bukan tentang kerinduan pada Allah, rindu pada Khadijah, Aisyah, dll.. tapi kerinduan tentang kita. sekali lagi: KITA. K-I-T-A, umatnya. betapa sudah sepantasnya kita (saya) malu dengan Allah, malu dg Rasul SAW.
astaghfirullah...
semoga bermanfaat...

sedikit tentang kisah Rasul SAW:

Suasana di majelis pertemuan itu hening sejenak. Semua yang hadir diam membatu. Mereka seperti sedang memikirkan sesuatu. Lebih-lebih lagi Sayyidina Abu Bakar. Itulah pertama kali dia mendengar orang yang sangat dikasihi melafazkan
pengakuan sedemikian.

Seulas senyuman yang sedia terukir di bibirnya pun terungkai. ...Wajahnya yang tenang berubah warna.

"Apakah maksudmu berkata demikian, wahai Rasulullah? Bukankah kami ini saudara-saudaramu?" Sayyidina Abu Bakar bertanya melepaskan gumpalan teka-teki yang mula menyerabut pikiran.

"Tidak, wahai Abu Bakar. Kamu semua adalah sahabat-sahabatku tetapi bukan saudara-saudaraku (ikhwan)," suara Rasulullah bernada rendah.

"Kami juga ikhwanmu, wahai Rasulullah," kata seorang sahabat yang lain pula.

Rasulullah menggeleng-gelangkan kepalanya perlahan-lahan sambil tersenyum. Kemudian Baginda bersuara,
"Saudaraku ialah mereka yang belum pernah melihatku tetapi mereka beriman denganku sebagai Rasul Allah dan mereka sangat mencintaiku. Malahan kecintaan mereka kepadaku melebihi cinta mereka kepada anak-anak dan orang tua mereka." (Hadist Muslim - pen)

Pada ketika yang lain pula, Rasulullah menceritakan tentang keimanan ‘ikhwan’ Baginda:

"Siapakah yang paling ajaib imannya?" tanya Rasulullah.

"Malaikat," jawab sahabat.

"Bagaimana para malaikat tidak beriman kepada Allah sedangkan mereka sentiasa dekat dengan Allah," jelas Rasulullah.

Para sahabat terdiam seketika. Kemudian mereka berkata lagi, "Para nabi."

"Bagaimana para nabi tidak beriman, sedangkan wahyu diturunkan kepada mereka."

"Mungkin kami," celah seorang sahabat.

"Bagaimana kamu tidak beriman sedangkan aku berada di tengah-tengah kalian," pintas Rasulullah menyangkal hujjah sahabatnya itu.

"Kalau begitu, hanya Allah dan Rasul-Nya saja yang lebih mengetahui," jawab seorang sahabat lagi, mengakui kelemahan mereka.

"Kalau kamu ingin tahu siapa mereka, mereka ialah umatku yang hidup selepasku. Mereka membaca Al Qur'an dan beriman dengan semua isinya. Berbahagialah orang
yang dapat berjumpa dan beriman denganku. Dan tujuh kali lebih berbahagia orang yang beriman denganku tetapi tidak pernah berjumpa denganku," jelas Rasulullah.

"Aku sungguh rindu hendak bertemu dengan mereka," ucap Rasulullah lagi setelah seketika membisu. Ada berbaur kesayuan pada ucapannya itu.

Begitulah nilaian Tuhan. Bukan jarak dan masa yang menjadi ukuran. Bukan bertemu wajah itu syarat untuk membuahkan cinta yang suci. Pengorbanan dan kesungguhan untuk mendambakan diri menjadi kekasih kepada kekasih-Nya itu, diukur pada hati dan terbuktikan dengan kesungguhan beramal dengan sunnahnya.

Dan insya Allah umat akhir zaman itu adalah kita. Pada kita yang bersungguh-sungguh mau menjadi kekasih kepada kekasih Allah itu, wajarlah bagi kita untuk mengikis cinta-cinta yang lain. Cinta yang dapat merenggangkan hubungan hati kita dengan Baginda Rasulullah saw.

Allahumma shalli ala Muhammad wa ala alihi wa shahbihi ajma'in.

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

*source: here

Terjerat Rindu

Posted by iDa_941

tiba-tiba merindu
mereka, bidadari-bidadari penyejuk mata hati
dalam nafasnya, linangan cintaku terhampar
inginku terus, terus dan selamanya
hingga raga tak berdaya

alangkah bahagianya jika kelak,
aku melihatmu mengenakan pakaian taqwamu, dengan mahkota cahaya,
hingga bidadari surga cemburu padamu 
 
tahukah kau? 
dalam remang, berintikan sepi, 
ada hati yg sedang merajut syair cinta penuh haru  
haru atas apa yang telah dilihatnya
karena pada akhirnya, semua telah terangkum dalam satu lingkaran ketaatan, insyaAllah...
bersyukur atas semua anugerah ini: cinta & taqwa 

source: here


dan menostalgi puing masa yang berkesudahan, 
aku semakin tak menyana, sungguh betapa banyak nikmatNya
dan sekarang aku benar-benar rindu 
rindu yang menyesakkan tenggorokan karena telah melampaui kalbu
meretas ke dalam fikiran hingga alam bawah sadar
betapa semua begitu indah. terlalu indah.


hingga tak ada kata selain Alhamdulillahirabbil'alamiin yg teruntai dari lisan ini... 
Thankyou My Allah..