17
Feb
Tentang Hati
Posted by iDa_941
Bismillah…
Dalam sebuah kisah, diriwayatkan ada seorang sahabat yg
bertanya kpd Rasul SAW, “Seperti apa itu taman surga Ya Rasulullah?” Rasul SAW
menjawab, “Taman surga adalh majelis-majelis ilmu.” Beliau SAW pun bersabda
bahwa kelak di surga aka nada mimbar yg dirindukan dan diirikan oleh para
syuhada dan para nabi karena terbuat dari cahaya. Mimbar itu adalah tempat
untuk orang-orang yg saling mencintai karena Allah. Mereka bercengkerama dan bermesraan di atas
permadani. Merekalah orang yg senantiasa menghadiri majelis-majelis ilmu. Mereka
melakukannya bukan karena rekan-rekannya ataupun guru/murabbi/penceramahnya
saja akan tetapi benar-benar karena keikhlasan dan ketaatannya kepada Allah…
Sedikit disarikan dari buku “New Quantum Tarbiyah” – Spirit yg
Hilang:
Terkadang kita merasa tidak bersemangat. Lesu dan tak
bergairah dalam beraktivitas. Why? Perlu kita mewaspadai gejala penyakit hati
yg dapat menimbulkan rasa malas tersebut. Penyakit hati timbul sesungguhnya karena
banyaknya dosa2 kita. Dosa2 kecil tsb akan memanggil energi2 negatif lain,
seperti malas, mudah tersinggung, marah, dll.
So, how?
1. Lakukan ‘perjalanan’ (rihlah) à bersama dg teman2 yg baik akan
membawa kita ke arah yg baik juga. Rihlah bisa dalam bentuk refreshing, cari2
ilmu, jelajah kaijian, bersilaturahim ke orang2 yg menginspirasi, dll. Ingat perjuangan
Jabir bin Abdillah yg mencari 1 hadits dengan berjalan begitu jauh. Keteguhan Salman
Al Farisi juga dalam mencari ilmu. Imam bukhari juga, dari 1 juta hadits,
beliau menyaring menjadi 600.000 à 4000 shahih.
2. Meneliti kondisi hati kita.
Al Junaid, “Periksalah hal2 yg bisa merusak hatimu. Bila hatimu bersih,
maka ia tak akan bosan melakukan kebaikan.” Kalau kita bermalas2an utk ibadah
dan taat, maka bisa jadi hati kita sedang tidak bersih à karena banyak maksiat. Karena ingat,
ilmu itu seperti cahaya. Ia bisa masuk ke dalam hati jika tidak ada hijab. Hijabnya
hati adalah kemaksiatan2 kita.
So, bersihkan hati! Luruskan niat! Just Allah in my heart!
3. Hati-hati dgn kesibukan yg sia-sia.
Hati-hati dg obrolan dan perkataan kita. Bertanyalah hanya tentang
hal-hal yg bermanfaat saja. Jika kesibukan menimbulkan kelelahan (lelah
duniawi) maka kegiatan itu akan menimbulkan kerusakan. Akan tetapi jika lelah
akhirat, maka bagus. Karena memang dunia ini adalah tempat untuk
berlelah-lelah. Kapan kita istirahat? Kelak ketika kaki kita menginjak surga
firdausNya…aamiiin…insyaAllah…
4. Ujian dating di titik terlemah
kita.jadi hati-hati dan bersiaplah!
Ust. Rahmat Abdullah, “Allah ta’ala akan senantiasa menguji antum (Anda-red)
pada kondisi terlemah antum.” Misal orang yg lemah dalam mengelola emosi akan
senantiasa ditemukan dengan orang2 atau kondisi2 yg mudah memancing emosi, dsb,
sampai orang tsb berhasil memperbaiki dirinya hingga kelak ia akan bertemu dg
Allah dalam keadaan suci.
Wallahua’lam bisshowab. Jika ada yg kurang, mohon
diluruskan. Maturnuwun…
[pogungrejo, jumat 27 januari 2012]
Posting Komentar