01
Mei
Tentang Waktu dan Ujian
Posted by iDa_941
Bismillah…
Kuawali dg istighfar, astaghfirullah…astaghfirullah…astaghfirullah…
Prolog:
Mengingat tentang kedzaliman-kedzaliman
orang-orang kafir terhadap kaum mukminin di negeri-negeri muslim. Begitu banyak
saudara2 kita yg dijebloskan ke penjara tanpa melalui proses peradilan yg ‘adil’
setidaknya dalam ukuran manusia. Mereka, para wanita dan anak2 disiksa dgn
sadis dan dibiarkan berhari-hari tanpa makanan dan minuman.
Ketika ramadhan tiba, bahkan hingga hari
raya, bagi mereka tak ada beda. Penyiksaan2 terus dialaminya. Mereka, keluarga,
ayah, ibu, anak, suami, istri dan semuanya tak dapat merasakan bahagianya
merayakan hari raya bersama kerabat besarnya. Ya Allah…
Sedangkan kita (minimal saya sendiri) di
sini, dengan leluasanya bisa ‘berlari’ kesana kemari dgn bebasnya. Tanpa ada
rasa khawatir akan ancaman2 yg datang dari luar.
Tetapi saudaraku, itu semua terjadi tentu
atas izin Allah…
Allah mungkin telah menkadirkan mereka
menjadi syuhada2 penghuni surgaNya…
Mereka menggapai surga dengan caraNya yang
begitu indah dan romantis, bukan?
Aktivis islam harus berkata pd dirinya
sendiri, seperti Ibnu Al Jauzi rahimahullah, “Orang mukmin itu seperti buruh
dan masa kerja itu tidak lama. Orang yg bekerja di tanah tidak boleh mengenakan
baju putih. Ia harus bersabar beberapa waktu. Jika pekerjaannya selesai, ia
baru mengneakan pakaiannya yg paling bagus. Siapa berleha-leha waktu kerja, ia
menyesal saat pembagian gaji dan dihukum, karena lamban mengerjakan tugas”
“silakan orang2 mengambil dunia dan
cukuplah akhirat bagiku.”
Dunia itu perhiasan yg tidak bertahan lama
dan tidak sebanding dgn 1 sayap nyamuk di sisi Allah. Ingatlah saudaraku, meskipun para tiranik
mengancam kita, namun sejatinya mereka diliputi oleh kehinaan maksiat dan duka.
Allahua’lam…
----------------tentang Ujian-------------
Saudaraku, ketika kita berada dalam situasi
kritis lalu kita tegar di atas kebenaran2 setelah cobaan demi cobaan, maka kita
mesti bangga karena kita termasuk dlaam daftar alumni madrasah cobaan besar,
tempat para pahlawan te-tarbiyah di dalamnya. Mereka keluar dari madrasah tsb
seperti emas murni, dg jiwa yg bersih dan jernih, hati yg peka, dosa2 yg
luntur, taubat mereka diterima, dan bertambahlah kekhusyukan serta ketaatannya
pada Allah.
Banyak sekali tokoh2 yg lulus dari madrasah
cobaan, seperti Ammar bin Yasir yg keluarganya dijamin surge oleh Allah karena
ketaqwaannya yg tiada tara. Kemudian ada juga BIlal bin Rabah yang tak kalah
taatnya dh keluarga Yasir. Shuhaib ar Rumi, Salman al Farisi yangbegitu gigih
dan bersmangat mencari ilmu hingga menjelajahi samudra dan pulau. Khabab bin al
Arat dan Khubaib bin Adi, etc. Malik bin Anas, imam Abu Hanifah yg ‘melahirkan’
murid2 luar biasa di kemudian harinya, imam Ahmad, Ibnu Taimiyah, Ibnu Al
Qayyim, dll.
Kita harus bangga sebab kitalah yg menjadi
alumni madrasah itu, di mana pendiri dan guru pertamanya adalah rasul SAW.
Ø ===COBAAN
ITU MENINGGIKAN DERAJAT DAN MENGHAPUS KESALAHAN===
Saudaraku, tahukah kau bahwa di surga terdapat
beberapa derajat yg tidak dapat dicapai seorang hamba dg sebanyak apapun amal
perbuatannya. Allah SWT telah menyiapkan istana2 surga bagi hamba2 yg beriman
yg tidak didapatkan dgn terlaksananya amal perbuatan sebanyak papaun kecuali dg
cobaan dan ujian. Allah telah menyediakan ‘wasilah’ (kendaraan) bagi para
umatnya untuk meraih istana2 itu.
Allah berkehendak mengangkat hamba2-Nya
dengan menakdirkan sejumlah ujian baginya itu rahmat-Nya.
Jika orang2 Quraisy tidak menyiksa keluarga
Yasir, apakah keluarga Yasir mendapat kehormatan? “Sabarlah keluargaYasir,
sesungguhnya tempat kalian kelak di surga.
Jika Bilal tidak disiksa Umaiyyah bin khalaf,
ia tidak meraih tingkatan, “Billa tokoh kami”.
Jika Sa’ad bin Muadz tidak sabar, tidak
berkorban di jalan Allah, darahnya tidak tumpah di perang Khandaq dan
putusannya tidak adil bagi Bani Quraidhah, ia tidak memperoleh predikat, “Arasy
Ar Rahman bergetar karena kematian Sa’ad bin Muadz. Maka tampaklah (lebih dari)
cukup bagi kita untuk meneladani para shahabat2 dalam menjalani berbagai ujian
kehidupan yang sebetulnya belum seberapa dibandingkan dengan kita.
Intinya, cobaan dari Allah itu akan semakin
membuat kita tambah dewasa dan taat pada Allah dan orang tua….
Mati syahid adalah peringkat tertinggi
setelah para nabi dan orang2 jujur. Allah menyiapkan wasilah untuk itu, yakni
dengan menjadikan musuh2Nya sebagai sarana kaum muslimin mendapat gelar syuhada’.
Ada sekian dosa2 yg tidak bisa dihapus kecuali dg kebaikan2 besar atau cobaan2
berat. Subhanallah… sungguh mulia karunia dan nikmat Allah ini! Rasul SAW
bersabda: “Cobaan tdk henti2nya menimpa orang mukmin dan mukminah di idrinya,
anak, dan hartanya, hingga ia berketemu Allah tanpa punya dosa.” [HR. At
Tirmidzi]
semoga bermanfaat..
Allahua'lam...
source: disarikan dari buku "Taushiyah untuk Aktivis Islam" karya Dr. Najih Ibrahim
*maaf jika tulisannya belepotan, maklum sudah ngantuk... -_- semog alainkali bisa dirapikan lagi, insyaAllah..
Posting Komentar