22
Mar
Karena Masa Muda Begitu Istimewa
Posted by iDa_941
>> Sebuah relief yg pernah terukir 2011 yg lalu, namun belum sampai diterbitkan di Progress karena 'sesuatu' hal...astaghfirullah... T_T semoga menjadi pelajaran bagi gerbong selanjutnya...aamiin...
semoga bermanfaat,,,
Karena Masa Muda Begitu
Istimewa
Oleh: Faidatul Hasanah*
Pemuda.
Satu kata yang terasa segar di telinga. Satu kata yang penuh dengan gelora
semangat kemajuan. Pemuda memiliki peranan penting dalam pembangunan sebuah
peradaban. Islam tidak tegak pada masa Rasulullah SAW kecuali dengan dukungan
pemuda serta para sahabat yang juga mayoritas masih pemuda. Begitu juga dengan
negeri kita. Kemerdekaan yang diraih oleh bangsa ini tak lepas dari hasil jerih
payah para pemuda yang turut serta dalam berjuang melawan penjajah. Dalam suatu
perubahan, pemuda selalu menjadi pionir dalam melakukan aksi nyata. Dengan
semangat yang dimilikinya pemuda merupakan insan yang paling diharapkan oleh
masyarakat dalam membangun dan memajukan lingkungannya.
Menyimak
sebuah hadits yang begitu menggugah kita sebagai pemuda, “Seorang anak Adam
sebelum menggerakkan kakinya pada hari kiamat akan ditanya tentang 5 perkara: tentang umurnya,
untuk apa dihabiskannya; tentang masa mudanya, apa yang dilakukannya;
tentang hartanya, dari sumber mana dia peroleh dan dalam hal apa dia
membelanjakannya; dan tentang ilmunya, mana yang dia amalkan.”
(H.R. Ahmad)
Salah
satu hal yang kita perhatikan di sini adalah tentang aktivitas di masa muda
kita, bukan masa tua kita. Begitu berharganya masa muda sehingga Allah SWT
memperhatikan amalan apa saja yang kita lakukan saat muda. Masa muda dengan
segala godaan dunia yang menyertainya menguji keimanan kita sebagai pemuda yang
harus senantiasa memperbanyak amal kebaikan sebab saat mudalah energi kita
optimal, fisik kita masih sehat dan kuat, pun dengan pikiran kita. Berbeda halnya jika
saat tua nanti kita baru memulai untuk berbuat kebaikan di mana otot-otot tak
lagi sekuat dulu, pikiran
sudah tak sanggup untuk berinovasi, serta energi yang hanya tinggal sisa-sisa. Subhanallah,
begitu istimewanya kita, Kawan!
Dan sungguh, betapa indahnya kawan, jika
kemudian nuansa pemuda itu kita bingkis dengan jiwa Qur’ani. Maka jadilah diri kita, pemuda Qur’ani. Ya, Pemuda Qur’ani.
Lalu seperti apa sosok pemuda Qur’ani tersebut?
Dalam
buku “Kepribadian dalam Psikologi Islam” yang ditulis Dr. H. Abdul
Mujib, M. Ag, beliau memaparkan bahwa kepribadian Qur’ani adalah kepribadian individu
yang didapat setelah mentransformasikan isi kandungan Al Qur’an ke dalam dirinya untuk
diinternalisasikan ke kehidupan nyata. Dengan kata lain sosok pribadi Qur’ani adalah pribadi yang
mencerminkan nilai-nilai Qur’ani.
Sungguh
betapa cukuplah Al Qur’an
dan Al Hadits sebagai pedoman hidup kita. Seperti apa yang telah Allah SWT
firmankan dalam Q.S. Al Isra: 9, “Sungguh, Al Quran ini memberi petunjuk ke
(jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang
mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar.”
Dengan
pemahaman agama yang dimilikinya serta perwujudan dari nilai-nilai Al Quran
sudah seyogyanya ia dapat memberikan manfaat bagi orang-orang di sekitarnya,
seperti sebuah hadits yang mengatakan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang
paling bermanfaat bagi orang lain. Ia memperindah pribadinya dengan keindahan
akhlaknya sebagai perwujudan dari kesempurnaan imannya. Tak sampai di situ
saja, selain men-shalih-kan dirinya ia juga berupaya untuk men-shalih-kan orang
lain di sekitarnya dengan mengajak kepada kebaikan dengan
keteladanan-keteladanan yang dilakukannya.
Berikut
ada beberapa kiat untuk menjadi pemuda Qur’ani yang dinukil dari buku “Kepribadian
dalam Psikologi Islam”, yakni: Tahsiin al tilawah (membaca Al Quran
sesuai dengan kaidah ilmu tajwid dan qira’ah); Al tahfidh (menghafal); Al
tafsir (membaca maknanya/terjemahannya dan mempelajari tafsirnya); Al
amal (mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya) serta Al da’wah
(menyeru dan mengajak orang lain untuk mengikuti apa yang telah diperintahkan
dalam Al Quran).
So,
selagi masih muda, mari kita perbanyak karya dan amal kebaikan. Smangat Kawan! Allahua’lam…
Masa muda penuh karya untuk-Mu Tuhan
Yang aku persembahkan sbagai insan beriman
-edCoustic-
*Penulis
adalah mahasiswa Pendidikan Matematika 2008.
Posting Komentar