{Fresh Orange}

Fresh Orange Blog | Created By Www.BestTheme.Net

Karena Masa Muda Begitu Istimewa

Posted by iDa_941


>> Sebuah relief yg pernah terukir 2011 yg lalu, namun belum sampai diterbitkan di Progress karena 'sesuatu' hal...astaghfirullah... T_T semoga menjadi pelajaran bagi gerbong selanjutnya...aamiin...
semoga bermanfaat,,,
 
Karena Masa Muda Begitu Istimewa
Oleh: Faidatul Hasanah*

Pemuda. Satu kata yang terasa segar di telinga. Satu kata yang penuh dengan gelora semangat kemajuan. Pemuda memiliki peranan penting dalam pembangunan sebuah peradaban. Islam tidak tegak pada masa Rasulullah SAW kecuali dengan dukungan pemuda serta para sahabat yang juga mayoritas masih pemuda. Begitu juga dengan negeri kita. Kemerdekaan yang diraih oleh bangsa ini tak lepas dari hasil jerih payah para pemuda yang turut serta dalam berjuang melawan penjajah. Dalam suatu perubahan, pemuda selalu menjadi pionir dalam melakukan aksi nyata. Dengan semangat yang dimilikinya pemuda merupakan insan yang paling diharapkan oleh masyarakat dalam membangun dan memajukan lingkungannya.
Menyimak sebuah hadits yang begitu menggugah kita sebagai pemuda, “Seorang anak Adam sebelum menggerakkan kakinya pada hari kiamat akan ditanya tentang 5 perkara: tentang umurnya, untuk apa dihabiskannya; tentang masa mudanya, apa yang dilakukannya; tentang hartanya, dari sumber mana dia peroleh dan dalam hal apa dia membelanjakannya; dan tentang ilmunya, mana yang dia amalkan.” (H.R. Ahmad)
Salah satu hal yang kita perhatikan di sini adalah tentang aktivitas di masa muda kita, bukan masa tua kita. Begitu berharganya masa muda sehingga Allah SWT memperhatikan amalan apa saja yang kita lakukan saat muda. Masa muda dengan segala godaan dunia yang menyertainya menguji keimanan kita sebagai pemuda yang harus senantiasa memperbanyak amal kebaikan sebab saat mudalah energi kita optimal, fisik kita masih sehat dan kuat, pun dengan pikiran kita. Berbeda halnya jika saat tua nanti kita baru memulai untuk berbuat kebaikan di mana otot-otot tak lagi sekuat dulu, pikiran sudah tak sanggup untuk berinovasi, serta energi yang hanya tinggal sisa-sisa. Subhanallah, begitu istimewanya kita, Kawan!
Dan sungguh, betapa indahnya kawan, jika kemudian nuansa pemuda itu kita bingkis dengan jiwa Qurani. Maka jadilah diri  kita, pemuda Qur’ani. Ya, Pemuda Qurani. Lalu seperti apa sosok pemuda Qurani tersebut?
Dalam buku “Kepribadian dalam Psikologi Islam” yang ditulis Dr. H. Abdul Mujib, M. Ag, beliau memaparkan bahwa kepribadian Qurani adalah kepribadian individu yang didapat setelah mentransformasikan isi kandungan Al Quran ke dalam dirinya untuk diinternalisasikan ke kehidupan nyata. Dengan kata lain sosok pribadi Qurani adalah pribadi yang mencerminkan nilai-nilai Qurani.
Sungguh betapa cukuplah Al Quran dan Al Hadits sebagai pedoman hidup kita. Seperti apa yang telah Allah SWT firmankan dalam Q.S. Al Isra: 9, “Sungguh, Al Quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar.”
Dengan pemahaman agama yang dimilikinya serta perwujudan dari nilai-nilai Al Quran sudah seyogyanya ia dapat memberikan manfaat bagi orang-orang di sekitarnya, seperti sebuah hadits yang mengatakan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Ia memperindah pribadinya dengan keindahan akhlaknya sebagai perwujudan dari kesempurnaan imannya. Tak sampai di situ saja, selain men-shalih-kan dirinya ia juga berupaya untuk men-shalih-kan orang lain di sekitarnya dengan mengajak kepada kebaikan dengan keteladanan-keteladanan yang dilakukannya.
Berikut ada beberapa kiat untuk menjadi pemuda Qurani yang dinukil dari buku “Kepribadian dalam Psikologi Islam”, yakni: Tahsiin al tilawah (membaca Al Quran sesuai dengan kaidah ilmu tajwid dan qira’ah); Al tahfidh (menghafal); Al tafsir (membaca maknanya/terjemahannya dan mempelajari tafsirnya); Al amal (mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya) serta Al da’wah (menyeru dan mengajak orang lain untuk mengikuti apa yang telah diperintahkan dalam Al Quran).
So, selagi masih muda, mari kita perbanyak karya dan amal kebaikan. Smangat Kawan! Allahua’lam
Masa muda penuh karya untuk-Mu Tuhan
Yang aku persembahkan sbagai insan beriman
-edCoustic-

*Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Matematika 2008.