{Fresh Orange}

Fresh Orange Blog | Created By Www.BestTheme.Net

SEMANGAT BAYI: Never Ending Spirit

Posted by iDa_941

*dimuat dalam rubrik Refleksi bulletin PROGRESS UKKI JAM UNY edisi I, Februari 2011*
Bicara semangat, aku teringat akan masa SMA. Di awal bulan Agustus 2007 kuikuti AMT (Achievement Motivation Training) untuk pertama kalinya. AMT yang begitu dahsyat dan mengubah paradigmaku saat itu –hingga kini-. Banyak ilmu yang kudapatkan. Salah satu hal yang begitu mengena adalah materi BAYI. Bayi??? How come???


Jadi begini…
Sadarkah kita bahwa bayi itu -kalau boleh saya berkata- memiliki ‘never ending spirit.’ Mengapa? Coba kita tengok sejenak. Ketika berusia 3 bulan, ia belajar tengkurap dengan semangat tinggi. Saat Sang ibu membalikkan posisi badannya kembali merebah, si bayi pun selalu bergerak dan berusaha untuk kembali tengkurap. Tak jarang tangis pun menghiasi. Ia tak rela dikembalikan lagi ke posisi ‘aman’-nya (baca: merebah). Begitu seterusnya ia senantiasa berusaha untuk tengkurap meskipun nantinya akan dikembalikan ke posisi awal oleh sang ibunda.
Beralih ke masa belajar berdiri. Terkadang, meskipun masih belum stabil, ia tetap mencoba bertahan pada posisinya. Kadang terjatuh pun mereka alami. Tetapi beberapa detik kemudian ia akan bangun dan mencoba lagi untuk berdiri. Begitu seterusnya. Jatuh bangun mereka nikmati. Pun saat belajar berjalan. Dengan langkah tertatih-tatih mereka tetap ‘istiqamah’ untuk terus berjalan. Melangkahkan kaki-kaki kecil mereka menapaki jalan di hadapan. Mereka tak gentar menghadapi ujian di depan. Jatuh bangun yang mereka alami tak membuat mereka gentar, menangis, putus asa, berhenti di tengah jalan atau bahkan malah mundur ke belakang. Bahasa kerennya, “Bukan bayi banget!”.
Nah, bagaimana dengan kita?
Kita dengan predikat yang kita sandang sebagai mahasiswa, seyogyanya, semangat kita justru lebih dahsyat dari si bayi. Kita punya mimpi dan tujuan yang jelas. Kita hidup di sini pun, ada misi tersendiri, yakni khalifatullah. Jadi tak ada alasan untuk tidak bersemangat dalam menjalani hidup ini.
Tidak dipungkiri bahwa memang terkadang iman kita naik-turun. Begitu juga dengan semangat kita. Hal ini biasanya dikarenakan oleh faktor duniawi, entah dari sahabat, keluarga, lingkungan dan sebagainya. Namun marilah kita belajar dari bayi. Bayi yang seolah ‘cuek’ dengan kondisi sekitar dan tetap teguh pada pendirian serta tujuan awal. Dan kita, cukuplah Allah ghoyatuna, Allah sebagai tujuan hidup kita. Perjumpaan dengan-Nya lah yang menjadi kerinduan universal bagi seluruh ummat manusia.
Bagaimana cara untuk meraihnya? Yakni dengan mengamalkan apa yang disyariatkannya. Oke! Memang teorinya mudah dikatakan. Tetapi praktik lah yang menentukan. So, jangan sampai kalah dengan bayi! Apapun aktivitas kita, apapun rintangannya, yuk kita tuntaskan! Nikmati saja dengan ikhlas dan ingat tujuan awal kita: Fillah (karena Allah). Dan ingat, Allah tidak pernah membebani seseorang di luar kemampuan hamba-Nya. Jadi, kita pasti bisa! Bismillah…

Epilog…
Suatu pagi, kulontarkan pertanyaan pada Husna, adik keponakanku (10 tahun).
“Smangat itu apa, Na?” (dalam bahasa Jawa.
“Nggak tahu. Bedanya semangat dengan berteriak saja aku tak tahu” (dalam bahasa Jawa).


(Faidatul Hasanah, Rumah Danfor, 15 Februari 2011)

4 Responses so far.

  1. Anonim says:

    good idea,
    however, the best one is the message about fillah.(mau comment banyak tentang ini, tapi malah seperti menggarami lautan.. :)...)

    kritiknya(kata teman2 aku pandai soal ini): pemakaian tokoh bayi untuk tema "never ending spirit" kurang mengena(tepat), susah untuk dirasakan(imajinasikan).

    after all, kualitas sastra yang bagus..

    (komentar dari penikmat,bukan ahli)

  2. iDa_941 says:

    memang knapa dg kata fillah?
    ada yg salah ya?
    mohon koreksinya.

    bayi, knpa kurang mengena dan sulit diimajinasikan?

    mohon masukannya.
    Wallahua'lam...

  3. Anonim says:

    i have forgoten about my baby's age, hard to feel what you are talking about.

  4. Mardee W says:

    hampir sama dg prol-ku minggu lalu yang aku dapat dari twitter :)