11
Sep
Setelah Kepergianmu
Posted by iDa_941
# relief 1 #
setelah kepergianmu,
setelah kepergianmu,
dengan izin Allah, sebentar aku akan kesana
mengunjungi jejak Ibrahim dan menafawinya
akan kucium hajar aswad
dan kukirimkan rinduku kepadamu di sana
setelah kepergianmu.
sejenak aku merehat kaki dan tangan
yang dulu pernah membawa kita menelusuri lika-liku aspal kehidupan
masih jelas terasa bau asap knalpot yang menempel di jaketmu,
dan jaketku
juga melodi merah tua lalu,
yang selalu menjadi pendendang romantis kita dalam perjalanan
setelah kepergianmu,
entah kenapa tulang ini tak sekokoh dan setegar dulu ketika kau di sampingku
mungkin memang sudah expired
mungkin memang sudah expired
dan kini,
hanya menari di dalam balok pendingin
hanya menari di dalam balok pendingin
sembari menggunungkan rupiah nostalgia
setelah kepergianmu,
hijauan di ladang tak sesegar dulu
tak lagi sebening yang kuhidangkan di atas mangkuk
entah kenapa
mungkin separuh rasanya telah kehilangan bumbu
atau bisa saja aku sudah lupa membubuhkan wangi kamar kita
setelah kepergianmu,
pejuang-pejuang kecil itu mulai tumbuh memesona
bergerilya memancarkan cahayamu
sampai esok kan kunanti
hingga mekar dan kokoh memasak bumi
# relief 2 #
setelah kepergianmu,
sungai masih tetap mengalir
rambutan di depan masih tetap berbuah
pohon pisang masih tetap menghijau menyegar horison
tetapi kini ember itu sudah kosong
'melk' pun tak lagi menghangat
kendi itu juga sudah kering
meski (kata orang), wangi lurik-lurikmu telah lama memudar
namun bagiku
harum itu masih menancap kuat di dalam kalbuku, dalam benakku
peluh keringatmu,
smangat kerja kerasmu,
dan delapan energi dahsyatmu
membuatku semakin rindu
apakah kau juga sedang merindukanku?
entahlah...
aku merasa tak pantas untuk dirindukan
maafkan aku atas semuaku
atas segala jiwa dan ragaku
dan terima kasih atas kesetiaan dan ketulusanmu,
cinta...
setelah sekian lama tak menulis puisi
setelah kepergianmu,
hijauan di ladang tak sesegar dulu
tak lagi sebening yang kuhidangkan di atas mangkuk
entah kenapa
mungkin separuh rasanya telah kehilangan bumbu
atau bisa saja aku sudah lupa membubuhkan wangi kamar kita
setelah kepergianmu,
pejuang-pejuang kecil itu mulai tumbuh memesona
bergerilya memancarkan cahayamu
sampai esok kan kunanti
hingga mekar dan kokoh memasak bumi
# relief 2 #
setelah kepergianmu,
sungai masih tetap mengalir
rambutan di depan masih tetap berbuah
pohon pisang masih tetap menghijau menyegar horison
tetapi kini ember itu sudah kosong
'melk' pun tak lagi menghangat
kendi itu juga sudah kering
meski (kata orang), wangi lurik-lurikmu telah lama memudar
namun bagiku
harum itu masih menancap kuat di dalam kalbuku, dalam benakku
peluh keringatmu,
smangat kerja kerasmu,
dan delapan energi dahsyatmu
membuatku semakin rindu
apakah kau juga sedang merindukanku?
entahlah...
aku merasa tak pantas untuk dirindukan
maafkan aku atas semuaku
atas segala jiwa dan ragaku
dan terima kasih atas kesetiaan dan ketulusanmu,
cinta...
![]() |
source: here |
setelah sekian lama tak menulis puisi
*inspired by: true stories dan kawan-kawannya, dengan sedikit untrue stories*
Posting Komentar