{Fresh Orange}

Fresh Orange Blog | Created By Www.BestTheme.Net

Archive for November 2011

Menyulam Diam dengan Doa

Posted by iDa_941

alhamdulillah...
hikmah hari ini...
1. siapkan dan kuatkan mental utk menerima segala kemungkinan yg dapat terjadi. tak perlu sedih, takut atau menangis jika apa yg telah kita lakukan adalah hal yg wajar.
2. tak ada manusia yg sempurna. pasti ada khilaf dan lupa. maka sebisa mungkin, maafkanlah...karena kita juga pasti pernah lupa dan berbuat salah. dan perlu diingat, lupa itu nikmat... :')
3. sebisa mungkin cobalah untuk memahami perasaan orang lain karena tidak selalu orang lain dapat memahami perasaan kita. jika apa yg kita inginkan belum sesuai dg kenyataan, maka berhusnudzanlah sebanyak2nya prasangka...
4. mungkin dengan diam saja cukup. karena di dalam diam itu ada doa yg senantiasa dipanjatkan...
5. once again (dan sudah berkali-kali), niat baik jangan ditunda-tunda (oke mb.ida?!) 
6. awali semuanya dengan doa... Allah...Allah...Allah...

jadi tema hari ini adalah "Doa dalam Diam"
*meski ndak nyambung, mari diasambung2kan sendiri... :)

Like a Baby ^_^

#selfreminder#

Posted by iDa_941

sedikit pengingat untuk diri...
agar ter-diary-kan...

1. (once again), kalau mau berbuat baik, jangan setengah-setengah dan ditunda-tunda...
mantapkan saja! 
[from: klebengan]
2. Cukuplah pandangan Allah saja. Finally...
3. Semakin hari, seiring bertambahnya usia, seiring bertambahnya ilmu dan pengetahuan,
semakin banyak pula PR kita, semakin besar pula tanggung jawab kita, amanah kita.   BRAVO ANAK PERTAMA...!!!
4. Betapa waktu yg ada amatlah sedikit,
sedangkan pekerjaan yg ada semakin banyak.
So...? ==> -manajemen waktu-
5. Ketika banyak godaan di sekitar yg memancing diri untuk bergejolak,
maka sabar adalah kunci...agar nafsu dan diri ini terkendali...
~the power of self-controlling~
6. Berfikirlah dgn tenang...
karena bisa jadi letak kesalahan bukan berada pada orang lain, tetapi justru pada diri kita sendiri sedangkan kita belum menyadarinya...
~muhasabah~

Guruku Inspirasiku

Posted by iDa_941

Malam itu (tidak sengaja) nonton kick andy. seperti biasa, apiiikk,,,
kali itu tentang guru (memperingati hari guru)...
inspiring dan memesonaku. 
intinya: smangat untuk beramal kebaikan! whatever...
dan ini copas dari website-nya kick andy...
semoga bermanfaat
=====^_^=====
Bicara soal guru memang tidak ada habisnya di negeri ini. Berbagai persoalan seperti gaji yang kecil dan tidak mencukupi sudah bukan suatu berita yang menarik lagi. Namun jika kita membicarakan soal perjuangan para guru yang tanpa kenal lelah dan tanpa pamrih sering kita masih berdecak kagum.

Dalam rangka menyambut HUT Metro TV yang jatuh pada 25 November 2011 kali ini, Kick Andy sengaja menampilkan  para guru atau pendidik yang benar-benar inspiring untuk menjadi narasumber. Tidak hanya itu, kami juga mengundang sekitar 600 orang guru teladan dan berprestasi se Jabodetabek untuk hadir di studio Metro TV.
Jadi tema Kick Andy kali ini memang benar-benar untuk dan buat guru-guru.
Kisah pertama kami menampilkan seorang dokter Irina Among Praja. Tentu Anda bertanya kenapa dokter? Ya, wanita dokter dari Bekasi, Jawa Barat itu sengaja meninggalkan profesinya sebagai dokter untuk terjun ke dunia pendidikan. Sejak 2001 lalu Irina sengaja mencurahkan perhatiannya kepada pendidikan anak-anak pemulung di sekitar daerah Bekasi. “Saya suka trenyuh melihat anak-anak pemulung itu. Seharusnya mereka bermain dan bersekolah. Tapi, karena keadaan yang memaksa mereka harus mencari nafkah dengan memulung,” ujar Irina. Bersama-sama temannya ia menyewa sebidang tanah bekas tempat sampah, untuk digunakan sebagai sekolah.
Kisah kedua datang dari Lembaga Pemasyarakatan Anak Tangerang. Seorang gadis muda terpanggil membaktikan dirinya menjadi guru untuk anak-anak penghuni LP. Neng Sulastri mengaku, awalnya tidak sengaja menjadi guru di LP. “Saat itu saya sedang lewat di depan LP. Dan ketika saya melihat anak-anak itu sedang mengintip dari jendela LP, hati saya tergerak untuk berbuat sesuatu,”kata gadis yang saat ini sedang menuntut ilmu ke jenjang S2. Ia kemudian meyakinkan kedua orangtuanya yang awalnya tidak setuju. Dan, gadis kelahiran 1987 itu  tidak mengharapkan imbalan apapun dari jerih payahnya selama tiga tahun mengajar di LP Anak, Tangerang, Banten.

Kisah selanjutnya kami menampilkan Buyung Thalib Ama. Pria yang hampir menderita kebutaan di kedua matanya itu benar-benar luar biasa dalam mengejar cita-citanya untuk menjadi seorang guru. Sejak lulus SMP ia ditolak meneruskan ke SPG, Sekolah Pendidikan Guru. Ia pantang menyerah, setamat SMU ia menjadi guru privat. Berbekal upah guru privat itu, ia bahu membahu bersama istrinya untuk mendirikan sekolah di daerah Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Yang membuat kita berdecak kagum adalah upaya suami istri itu. Mereka terpaksa menjual rumah satu-satunya yang mereka tempati untuk mewujudkan impian mereka yaitu membangun sebuah sekolah. Kini  Buyung sudah berhasil menjadi guru dan mempunyai sekolah sendiri. Namun, ada kesedihan yang mehinggapi hatinya karena istri yang dicintainya tidak bisa melihat bangunan sekolah itu karena sudah menghadap Sang Khalik.
Apa yang dilakukan oleh tiga para narasumber diatas adalah benar-benar terjadi dan seakan menampar hati nurani kita. Untuk itulah pada kesempatan spesial ini kami sengaja memberikan apresiasi kepada ketiga narasumber di atas. Sementara kepada para penonton yang hadir di studio kami juga memberikan hadiah. Kepada 600 guru teladan  dan berprestasi se Jabodetabek masing – masing mendapat satu buah camera digital dari Panasonic Gobel Indonesia. Tidak hanya itu,  sebanyak 200 guru yang terpilih,  masing-masing mendapatkan tiket Jakarta – Bali – Jakarta dari Sriwijaya Air dan akomodasi dua malam  dari Tolak Angin Sido Muncul.

[sumber:
http://kickandy.com/theshow/1/1/2206/read/guruku-inspirasiku- ]

selanjutnya, insyaAllah akan kutuliskan beberapa catatan ttg guru...semoga.

Fireforks

Posted by iDa_941

tiba-tiba teringat akan sebuah adegan,,,
potongan episode beberapa bulan yg lalu...
di suatu timur...
di hamparan bukit bintang nan indah...
Mandungan...
aku merindukanmu...
kangen kontrakan beserta seperangkatnya...
dan pastinya para penghuni2nya...

alhamdulillah,
betapa banyak hikmah yang kupetik dari sana...
banyak sekali...
hingga pena tak kuasa menampungnya...
disebabkan karena keterbatasanku...

sekolah, 7ghe, klinik, piket pagi, nimba, mencuci, masak, antri mandi, manasi motor, kantin, bang regar, mbak retno, pak kardi, bu agnes, perpus, galon, susu kedelai, fotokopi, print, sekret, koperasi, lotek, nananana, hingga pulang...kegiatan yg dilakukan dg penuh smangat... ^^

dan jika diri lebih mendalami lagi, akan ada banyak cerita dalam kontrakan...
di sana aku banyak belajar dan merasakan apa2 yg dulu mungkin banyak yg kuremehkan...
astaghfirullahhhh....

salut utk sahabat2ku yg ngekos di jogja...
salut utk ibukku, yg sekitar 13 tahun yg lalu aku kurang peduli pada aktivitas senjamu...
pulang sekolah, berganti medan dan senjata,,,menyiapkan amunisi utk kami, lalu menuntaskan segalanya sendiri, di sore itu,,,juga sore2 selanjutnya,,,
sedangkan aku, hanya termenung dan merekam dgn apik semua adegan2 tersebut...
hingga memori ini memutar kembali rekaman tersebut...
hampir tepat sama dg episodemu, di tempat yg berbeda,,,
bahkan lebih senja hingga berteman purnama dan bintang yg menebar manja...

juga utk bapak,
sebagai pemimpin, kepala keluarga, suami, bapak, orang tua, semuanya...
seolah apa2 bisa...
tempat bertanya tentang semua hal yg aku tak tahu...
sempat aku berfikir -sering sekali-, dari mana bapak bisa tahu semua itu?
hebat sekali...
*hingga aku dulu sempat berfikir, "Ooo, berarti kalau jadi bapak2 itu harus (pasti) tahu segala..."

tapi ini belum seberapa buk, pak...
anakmu masih belajar...
dan masih harus banyak belajar...

hingga aku sampai pada titik ini, 
maaf...
belum ada yg bisa kulakukan dan kupersembahkan untukmu berdua...
pun untuk hanif dan choir...

~semoga tulisan ini bukan hanya sebagai catatan harian semata tetapi juga sbg pengingat diri untuk terus beramal...selagi masih di sini...insyaAllah~
#reminder#

hanif, choir, husna, sakina, dek sarah, zula, aghna, fifah, marwa, hasyim, husen, ilham, habibie...
juga dek arif, rizki, irfan, nabila, ikhwan dan hafidh...
semoga menjadi anak-anak yg shalih dan shalihah...bermanfaat bagi sesama...
aamiiin ya Rabbal'alamiiin...

-di sela2 percikan kembang api \Palembang's Fireforks/, Tue, Nov 22nd 2011-



[InspirasiKembangApi: meski keberadaannya sejenak, namun keindahannya memukau orang yg melihatnya. memberikan kebahagiaan dan senyum keceriaan]

Enough

Posted by iDa_941

My Allah...
please don't freeze my heart...

[cukuplah pandangan Allah saja]

Senja Terbungkus Hujan

Posted by iDa_941

alhamdulillah...
hari ini banyak sekali hikma dan pelajaran...
pengalaman...
bertemu dengan orang banyak...bermacam2...*meski belum seberapa
namun cukup membuat diri teringat akan berbagai hal yg harus diingat -dan juga ditindaklanjuti-

dan teruntuk sahabatku, ifah dan aning,
semoga ukhuwah ini terus terjalin...
meski kita sedang berada di gerbong yg berbeda, tetapi insyaAllah masih 1 kereta
persahabatan ini,,,persaudaraan ini...
semoga terus terjalin...
mengakar kokoh dan menyegarkan kala dahaga menjalari kerongkongan kita...
seperti hujan sore itu...
kau dan aku bercengkerama...
tentang dia, ia dan dia, 
juga mereka...
tentang before dan after...
tentang masa depan...
harapan dan cita-cita...

dan juga hujan-hujan sebelumnya yg pernah kita lewati bersama...
menerobos air langit,
menggelantung di pohon rambutan, talok, atau yg lainnya...
hingga sampai ke sungai...
menghilir perlahan penuh nostalgia...
kan selalu kurindu...

dan kelak,
jika tua nanti kita telah hidup masing-masing..
ingatlah hari ini.. :')
luv u... ^_^



Sepotong Cinta

Posted by iDa_941

Cinta bukanlah tujuan
Cinta adalah sarana untuk menggapai tujuan
Jangan kau sibuk mencari definisi dan makna cinta
Namun kau lalai terhadap Dzat yang menganugerahkan cinta
Dzat yang menumbuhsuburkan rasa cinta
Dzat yang memberikan kekuatan cinta
Dzat yang paling layak dicintai Allah, Sang Pemilik Cinta

Husna [part 2]

Posted by iDa_941

belajar dari mereka, yg muda dan bersemangat....
memetik inspirasi dan menyalurkan semangat mereka yg merekah dengan cantik...
mb. ida belum punya apa2, Na...
cc: marwa, afifah, sakina... luph u...
harus lebih tersmangatkan lagi!!!

Keterbatasanku

Posted by iDa_941

bismillah...
entah kenapa tiba-tiba ingin menuliskan apa yang sedang dirasakan...
atas apa yg telah terjadi dan telah kulakukan, 
tak sengaja dan tak bermaksud
aku fikir ini adalah hal biasa dan tidak apa-apa. wajar.
namun ibuk berkata berkata lain.
beliau menangkap sesuatu yg berbeda.
aku telah melakukan sebuah kesalahan.
dan inilah keterbatasanku.
maaf..
saya minta maaf...
astaghfirullah...

~Being White and Clean~

Posted by iDa_941

bismillah...


Innasholati wa nusuki wamahyaya wamamati lillahiRabbil'alamiiin...
sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam...


sebuah kalimat yg begitu mendalam dan (seyogyanya) memiliki kekuatan dahsyat untuk menjalani kehidupan...


~Being White and Clean~
just because and for Allah...
Allah ghayatuna..

Lucu (lagi) :)

Posted by iDa_941

bismillah...

hari ini, banyak hal yg telah terjadi dan terlalui...
alhamdulillah Duhai Allah, Engkau Yang Maha Mengetahui Segalanya...
hamba hanya bisa berikhtiar dan berdoa...

-anekdot-
disebabkan oleh keterbatasan guru dan murid yg sama-sama mengantuk, 
 akhirnya kami berdua sepakat untuk segera menyudahinya saja
*rekor ngeles Fatih ter-Express (hanya sekitar 1 jam 15 menit)

-demikian sekilas info-
numpang iklan di blog sendiri

Hujan; Mendoa

Posted by iDa_941

bismillah,,,
entah kenapa ingin menuliskan 'sesuatu' ttg hujan...

...HUJAN... 

selalu membawa cerita tersendiri...
dan wangi di setiap denting deraian-Nya...
ada cinta di setiap butiran mutiara-Nya
ada harapan yg memekar..
dan doa yg terlantun,
menyahdu rindu pada Pemilik Langit dan Bumi...
mengharap Rahman dan Rahim-Nya...
semoga Allah mengijabah doa-doa kita di setiap rongga air langit-Nya...
aamiiin...

"...ud'uni astajib lakum..."
~ Berdoalah kamu kepada-Ku, pasti Aku mengijabahnya"
(QS. al-Mu'min:60)

alhamdulillah hujan...
Allahumma shoyyiban naafi’aan,,, Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat...
aamiiin...
[di suatu senin sore, hujan di mujahidin, menerobos air langit]

=======^^^========
berikut ada sedikit ilmu tentang beberapa amalan yg bisa dilakukan saat hujan...
semoga bermanfaat...
[1] Keadaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam Tatkala Mendung

Ketika muncul mendung, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam begitu khawatir, jangan-jangan akan datang adzab dan kemurkaan Allah. Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata,
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَى نَاشِئاً فِي أُفُقٍ مِنْ آفَاِق السَمَاءِ، تَرَكَ عَمَلَهُ- وَإِنْ كَانَ فِي صَلَاةٍ- ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَيْهِ؛ فَإِنْ كَشَفَهُ اللهُ حَمِدَ اللهَ، وَإِنْ مَطَرَتْ قَالَ: "اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً"
”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila melihat awan (yang belum berkumpul sempurna, pen) di salah satu ufuk langit, beliau meninggalkan aktivitasnya –meskipun dalam shalat- kemudian beliau kembali melakukannya lagi (jika hujan sudah selesai, pen). Ketika awan tadi telah hilang, beliau memuji Allah. 
Namun, jika turun hujan, beliau mengucapkan, “Allahumma shoyyiban nafi’an” [Ya Allah jadikanlah hujan ini sebagi hujan yang bermanfaat].”[2]
’Aisyah radhiyallahu ’anha berkata,
كَانَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - إِذَا رَأَى مَخِيلَةً فِى السَّمَاءِ أَقْبَلَ وَأَدْبَرَ وَدَخَلَ وَخَرَجَ وَتَغَيَّرَ وَجْهُهُ ، فَإِذَا أَمْطَرَتِ السَّمَاءُ سُرِّىَ عَنْهُ ، فَعَرَّفَتْهُ عَائِشَةُ ذَلِكَ ، فَقَالَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - « مَا أَدْرِى لَعَلَّهُ كَمَا قَالَ قَوْمٌ ( فَلَمَّا رَأَوْهُ عَارِضًامُسْتَقْبِلَ أَوْدِيَتِهِمْ ) »
”Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam apabila melihat mendung di langit, beliau beranjak ke depan, ke belakang atau beralih masuk atau keluar, dan berubahlah raut wajah beliau. Apabila hujan turun, beliau shallallahu ’alaihi wa sallam mulai menenangkan hatinya. ’Aisyah sudah memaklumi jika beliau melakukan seperti itu. Lalu Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam mengatakan, ”Aku tidak mengetahui apa ini, seakan-akan inilah yang terjadi (pada Kaum ’Aad) sebagaimana Allah berfirman (yang artinya), ”Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka.” (QS. Al Ahqaf [46] : 24)”[3]

Ibnu Hajar mengatakan, ”Hadits ini menunjukkan bahwa seharusnya seseorang menjadi kusut pikirannya jika ia mengingat-ingat apa yang terjadi pada umat di masa silam dan ini merupakan peringatan agar ia selalu merasa takut akan adzab sebagaimana ditimpakan kepada mereka yaitu umat-umat sebelumnya.”[4]

[2] Mensyukuri Nikmat Turunnya Hujan

Apabila Allah memberi nikmat hujan, dianjurkan bagi seorang muslim dalam rangka bersyukur kepada-Nya untuk membaca do’a,
اللَّهُمَّ صَيِّباً ناَفِعاً
Allahumma shoyyiban naafi’aa [Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat].
Itulah yang Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ucapkan ketika melihat turunnya hujan. Hal ini berdasarkan hadits dari Ummul Mukminin, ’Aisyah radhiyallahu ’anha,
إِنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ « اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً »
”Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, ”Allahumma shoyyiban nafi’an” [Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat]”.[5]

Ibnu Baththol mengatakan, ”Hadits ini berisi anjuran untuk berdo’a ketika turun hujan agar kebaikan dan keberkahan semakin bertambah, begitu pula semakin banyak kemanfaatan.”
Al Khottobi mengatakan, ”Air hujan yang mengalir adalah suatu karunia.”[6]

[3] Turunnya Hujan, Kesempatan Terbaik untuk Memanjatkan Do’a

Ibnu Qudamah dalam Al Mughni[7] mengatakan, ”Dianjurkan untuk berdo’a ketika turunnya hujan, sebagaimana diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
اُطْلُبُوا اسْتِجَابَةَ الدُّعَاءِ عِنْدَ ثَلَاثٍ : عِنْدَ الْتِقَاءِ الْجُيُوشِ ، وَإِقَامَةِ الصَّلَاةِ ، وَنُزُولِ الْغَيْثِ
Carilah do’a yang mustajab pada tiga keadaan : [1] Bertemunya dua pasukan, [2] Menjelang shalat dilaksanakan, dan [3] Saat hujan turun.”[8]

Begitu juga terdapat hadits dari Sahl bin Sa’d, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِ وَ تَحْتَ المَطَرِ
Dua do’a yang tidak akan ditolak: [1] do’a ketika adzan dan [2] do’a ketika ketika turunnya hujan.[9]

[4] Ketika Terjadi Hujan Lebat

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suatu saat pernah meminta diturunkan hujan. Kemudian ketika hujan turun begitu lebatnya, beliau memohon pada Allah agar cuaca kembali menjadi cerah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a,
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
“Allahumma haawalaina wa laa ’alaina. Allahumma ’alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari [Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan].”[10]

Ibnul Qayyim mengatakan, ”Ketika hujan semakin lebat, para sahabat meminta pada Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam supaya berdo’a agar cuaca kembali menjadi cerah. Akhirnya beliau membaca do’a di atas.”[11]

Syaikh Sholih As Sadlan mengatakan bahwa do’a di atas dibaca ketika hujan semakin lebat atau khawatir hujan akan membawa dampak bahaya.[12]

[5] Mengambil Berkah dari Air Hujan

Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, ”Kami pernah kehujanan bersama Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyingkap bajunya hingga terguyur hujan. Kemudian kami mengatakan, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan demikian?” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لأَنَّهُ حَدِيثُ عَهْدٍ بِرَبِّهِ تَعَالَى
Karena hujan ini baru saja Allah ciptakan.”[13]

An Nawawi menjelaskan, “Makna hadits ini adalah hujan itu rahmat yaitu rahmat yang baru saja diciptakan oleh Allah Ta’ala. Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertabaruk (mengambil berkah) dari hujan tersebut.”[14]

An Nawawi selanjutnya mengatakan, ”Dalam hadits ini terdapat dalil bagi ulama Syafi’iyyah tentang dianjurkannya menyingkap sebagian badan (selain aurat) pada awal turunnya hujan, agar terguyur air hujan tersebut. Dan mereka juga berdalil dari hadits ini bahwa seseorang yang tidak memiliki keutamaan, apabila melihat orang yang lebih berilmu melakukan sesuatu yang ia tidak ketahui, hendaknya ia menanyakannya untuk diajari lalu dia mengamalkannya dan mengajarkannya pada yang lain.”[15]

Dalam hal mencari berkah dengan air hujan dicontohkan pula oleh sahabat Ibnu ‘Abbas. Beliau berkata,
نَّهُ كَانَ إِذَا أَمْطَرَتِ السَّمَاءُ، يَقُوْلُ: "يَا جَارِيَّةُ ! أَخْرِجِي سَرْجِي، أَخْرِجِي ثِيَابِي، وَيَقُوْلُ: وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً مُبَارَكاً [ق
”Apabila turun hujan, beliau mengatakan, ”Wahai jariyah keluarkanlah pelanaku, juga bajuku”.” Lalu beliau membacakan (ayat) [yang artinya], ”Dan Kami menurunkan dari langit air yang penuh barokah (banyak manfaatnya).” (QS. Qaaf [50] : 9)” [16]

[6] Dianjurkan Berwudhu dengan Air Hujan 

Ibnu Qudamah mengatakan, ”Dianjurkan untuk berwudhu dengan air hujan apabila airnya mengalir deras.”[17]
Dari Yazid bin Al Hadi, apabila air yang deras mengalir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,
اُخْرُجُوا بِنَا إلَى هَذَا الَّذِي جَعَلَهُ اللَّهُ طَهُورًا ، فَنَتَطَهَّرَمِنْهُ وَنَحْمَدَ اللّهَ عَلَيْهِ
Keluarlah kalian bersama kami menuju air ini yang telah dijadikan oleh Allah sebagai alat untuk bersuci.” Kemudian kami bersuci dengan air tersebut dan memuji Allah atas nikmat ini.”[18]
 
Namun, hadits di atas adalah hadits yang lemah karena munqothi’ (terputus sanadnya) sebagaimana dikatakan oleh Al Baihaqi[19].

Ada hadits yang serupa dengan hadits di atas dan shahih,
كَانَ يَقُوْلُ إِذَا سَالَ الوَادِي " أُخْرُجُوْا بِنَا إِلَى هَذَا الَّذِي جَعَلَهُ اللهُ طَهُوْرًا فَنَتَطَهَّرُ بِهِ "
“Apabila air mengalir di lembah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Keluarlah kalian bersama kami menuju air ini yang telah dijadikan oleh Allah sebagai alat untuk bersuci”. Kemudian kami bersuci dengannya.”[20]

[7] Janganlah Mencela Hujan

Sungguh sangat disayangkan sekali, setiap orang sudah mengetahui bahwa hujan merupakan nikmat dari Allah Ta’ala. Namun, ketika hujan dirasa mengganggu aktivitasnya, timbullah kata-kata celaan, “Aduh!! hujan lagi, hujan lagi.”

Perlu diketahui bahwa setiap yang seseorang ucapkan, baik yang bernilai dosa atau tidak bernilai dosa dan pahala, semua akan masuk dalam catatan malaikat. Allah Ta’ala berfirman,
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf [50] : 18)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ لاَ يُلْقِى لَهَا بَالاً ، يَرْفَعُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَاتٍ ، وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ لاَ يُلْقِى لَهَا بَالاً يَهْوِى بِهَا فِى جَهَنَّمَ
Sesungguhnya ada seorang hamba berbicara dengan suatu perkataan yang tidak dia pikirkan lalu Allah mengangkat derajatnya disebabkan perkataannya itu. Dan ada juga seorang hamba yang berbicara dengan suatu perkataan yang membuat Allah murka dan tidak pernah dipikirkan bahayanya lalu dia dilemparkan ke dalam jahannam.[21]

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menasehatkan kita agar jangan selalu menjadikan makhluk yang tidak dapat berbuat apa-apa sebagai kambing hitam jika kita mendapatkan sesuatu yang tidak kita sukai. Seperti beliau melarang kita mencela waktu dan angin karena kedua makhluk tersebut tidak dapat berbuat apa-apa.

Dalam sebuah hadits qudsi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,
قَالَ اللَّهُ تَعَالَى يُؤْذِينِى ابْنُ آدَمَ ، يَسُبُّ الدَّهْرَ وَأَنَا الدَّهْرُ ، بِيَدِى الأَمْرُ ، أُقَلِّبُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ
Manusia menyakiti Aku; dia mencaci maki masa (waktu), padahal Aku adalah pemilik dan pengatur masa, Aku-lah yang mengatur malam dan siang menjadi silih berganti.[22]
 
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
لاَ تَسُبُّوا الرِّيحَ
Janganlah kamu mencaci maki angin.”[23]

Dari dalil di atas terlihat bahwa mencaci maki masa (waktu) dan angin adalah sesuatu yang terlarang. Begitu pula halnya dengan mencaci maki makhluk yang tidak dapat berbuat apa-apa, seperti mencaci maki angin dan hujan adalah terlarang.

Larangan ini bisa termasuk syirik akbar (syirik yang mengeluarkan seseorang dari Islam) jika diyakini makhluk tersebut sebagai pelaku dari kejelekan yang terjadi. Meyakini demikian berarti meyakini bahwa makhluk tersebut yang menjadikan baik dan buruk. Ini sama saja dengan menyatakan ada pencipta selain Allah. 
Namun, jika diyakini yang menakdirkan adalah Allah sedangkan makhluk-makhluk tersebut bukan pelaku dan hanya sebagai sebab saja, maka seperti ini hukumnya haram, tidak sampai derajat syirik. Dan apabila yang dimaksudkan cuma sekedar pemberitaan, -seperti mengatakan, “Hari ini hujan deras, sehingga kita tidak bisa berangkat ke masjid untuk shalat”, tanpa ada tujuan mencela sama sekali maka seperti ini tidaklah mengapa.[24]
 
Intinya, mencela hujan tidak terlepas dari hal yang terlarang karena itu sama saja orang yang mencela hujan mencela Pencipta hujan yaitu Allah Ta’ala. Ini juga menunjukkan ketidaksabaran pada diri orang yang mencela. Sudah seharusnya lisan ini selalu dijaga. Jangan sampai kita mengeluarkan kata-kata yang dapat membuat Allah murka. Semestinya yang dilakukan ketika turun hujan adalah banyak bersyukur kepada-Nya sebagaimana telah diterangkan dalam point-point sebelumnya.

[8] Berdo’a Setelah Turunnya Hujan

Dari Zaid bin Kholid Al Juhani, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat shubuh bersama kami di Hudaibiyah setelah hujan turun pada malam harinya. Tatkala hendak pergi, beliau menghadap jama’ah shalat, lalu mengatakan, ”Apakah kalian mengetahui apa yang dikatakan Rabb kalian?” Kemudian mereka mengatakan,”Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui”. 
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِى مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ. فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا. فَذَلِكَ كَافِرٌ بِى مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ »
“Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan ’Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), maka dialah yang beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang.”[25]

Dari hadits ini terdapat dalil untuk mengucapkan ‘Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah) setelah turun hujan sebagai tanda syukur atas nikmat hujan yang diberikan.

Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahullah mengatakan, ”Tidak boleh bagi seseorang menyandarkan turunnya hujan karena sebab bintang-bintang. Hal ini bisa termasuk kufur akbar yang menyebabkan seseorang keluar dari Islam jika ia meyakini bahwa bintang tersebut adalah yang menciptakan hujan. Namun kalau menganggap bintang tersebut hanya sebagai sebab, maka seperti ini termasuk kufur ashgor (kufur yang tidak menyebabkan seseorang keluar dari Islam). Ingatlah bahwa bintang tidak memberikan pengaruh terjadinya hujan. Bintang hanya sekedar waktu semata.”[26]

Demikian beberapa amalan yang bisa diamalkan ketikan hujan turun.
Semoga Allah memudahkan posting selanjutnya mengenai fenomena kilatan petir dan geledek.

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

[sumber: http://rumaysho.com/belajar-islam/amalan/2795-beberapa-amalan-ketika-turun-hujan.html ]